Aksi bullying atau yang dalam bahasa Indonesia disebut perundungan tidak hanya terjadi di sekolah lho, Stellars. Tak jarang aksi bullying juga bisa dirasakan di tempat kerja.
Secara harfiah, bully adalah sebuah tindakan atau komentar verbal yang bisa melukai seseorang secara fisik maupun mental, atau membuat seseorang terisolasi dari lingkungan kerja. Bully biasanya dilakukan secara berulang dan ditujukan agar korban tersinggung, terintimidasi, direndahkan, dan dipermalukan.
Apakah aksi bully yang biasa kita dengar itu terjadi juga di lingkungan kerja? Tentu saja. Tanpa kamu sadari, bully bisa terlihat di aktivitas sehari-hari. Perundungan bisa terjadi di dalam jenis pekerjaan apapun. Hal itu juga bisa terjadi pada siapapun, baik itu volunteers, intern, karyawan tetap, bahkan manajer.
Sulit Mendeteksi Bully di Tempat Kerja
Tantangan yang biasa dihadapi untuk melawan aksi bully di tempat kerja adalah kesulitan untuk mengidentifikasi tindakan tersebut. Aksi bully bisa sangat halus dan tidak terlihat. Selain itu, aksi bully seringkali dikaitkan dengan manajemen yang tegas. Namun, sampai di batas mana tindakan yang dikategorikan ‘tegas’ dan ‘intimidasi’?
Ketiga perilaku di bawah ini, tidak termasuk perilaku intimidasi dan pelecehan ya, Stellars:
Menyampaikan perbedaan pendapat.
Menawarkan feedback atau saran yang membangun pribadi karyawan terkait pekerjaan.
Tindakan wajar yang diambil oleh atasan terkait dengan manajemen dan arahan bekerja.
Contoh Aksi Bully di Kantor
Aksi bully ada yang dapat terlihat jelas, ataupun yang tidak terlihat. Lihat tanda berikut, apakah kamu atau rekan kerjamu mengalaminya?
1. Menyebarkan rumor yang buruk tentang seseorang.
2. Mengucilkan orang secara sosial.
3. Mengintimidasi.
4. Merusak atau dengan sengaja menghalangi pekerjaan seseorang.
5. Menganiaya secara fisik atau mengancam.
6. Menghilangkan tanggung jawab pekerjaan seseorang tanpa alasan.
7. Pedoman kerja yang terus berubah.
8. Memberikan pekerjaan yang mustahil untuk diselesaikan serta akan membuat karyawan gagal.
9. Tidak memberikan informasi yang diperlukan atau dengan sengaja memberikan informasi yang salah terkait pekerjaan.
10. Membuat lelucon yang ofensif baik secara verbal maupun melalui email.
11. Mengganggu privasi seseorang dengan memata-matai atau menguntit.
12. Menciptakan perasaan tidak berguna bagi karyawan.
13. Berteriak atau menggunakan kata-kata kasar.
14. Mengkritik seseorang terus-menerus.
15. Meremehkan pendapat seseorang.
16. Hukuman yang tidak beralasan atau tidak layak.
17. Menghalangi permohonan pelatihan, cuti atau promosi.
18. Merusak barang-barang pribadi atau peralatan kerja seseorang.
19. Pelecehan seksual baik secara verbal maupun non verbal.
Dampak Bullying
Aksi bully bisa memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap korban. Korban akan merasa shock, marah, frustrasi, tapi di sisi lain merasa tidak berharga dan tidak percaya diri. Selain itu, korban bully seringkali mengalami berbagai gangguan mental dan fisik seperti kehilangan nafsu makan dan insomnia.
Tidak hanya itu, aksi bully juga bisa berdampak terhadap pekerjaan, seperti menjadi karyawan yang pasif, tidak nyaman saat bekerja, tidak mempercayai rekan kerja, meningkatkan turn over karyawan, dan menurunkan produktivitas.
Apa yang bisa kamu lakukan?
Jika kamu merasakan perilaku bully yang menimpa dirimu atau rekan kerja, jangan berdiam diri! Setiap orang berhak untuk bekerja di lingkungan yang sehat dan aman.
1. Lihat Aturan Perusahaan
Coba cari apakah perusahaanmu memiliki peraturan terkait perundungan. Jika sudah tertera aturan yang jelas, itu akan memudahkan kamu untuk membela diri.
2. Dokumentasikan Setiap Aksi Bully
Dokumentasikan apa yang terjadi, termasuk apa yang telah kamu lakukan untuk berusaha menghindari dan mencegah hal tersebut. Dokumentasikan dengan detail termasuk waktu kejadian, lokasi, kronologis kejadian, dan saksi.
3. Cari Bantuan
Pelan-pelan ceritakan pengalaman itu ke orang yang dapat kamu percaya. Hal itu akan memberikan dukungan pada dirimu.
4. Tegur Pelaku
Kamu bisa juga langsung menegur pelaku. Beri tahu bahwa apa yang dia lakukan itu tidak menyenangkan dan tidak bisa diterima. Jika kamu bingung bagaimana menegurnya, kamu bisa meminta saran dari rekan kerja atau atasanmu.
5. Informasikan Kepada SDM
Perusahaan kamu biasanya memiliki peraturan atau sistem pelaporan. Gunakan hal tersebut untuk mencari solusi dari pihak perusahaanmu.
6. Jangan Ragu Untuk Membela Diri
Inget ya Stellars, diri kamu itu berharga. Apa yang kamu rasakan dan alami itu penting. Kamu tidak perlu menerima perilaku bully.
NOTES FOR STELLARS!
Ingin mencari teman sesama wanita karir atau entrepreneur wanita? Ayo gabung menjadi member Stellar Women GRATIS!
Kamu akan menemukan teman baru sesama wanita karir dan entrepreneur wanita untuk saling berkoneksi, berkolaborasi dalam bisnis, bertukar informasi, saling berkeluh kesah, dan menyemangati satu sama lain.
Daftar membership Stellar Women GRATIS dan dapat BANYAK BENEFIT!
Klik tombol di bawah untuk cek seluruh benefitnya!
BACA JUGA:
Comments