top of page
Writer's picturestellarw

Uang dan Generasi: Kebiasaan Pengelolaan Uang Gen Z, Millennial, dan Generasi X Menurut Ahli


Dalam evolusi sosial dan ekonomi, peran perempuan dalam mengelola keuangan pribadi juga mengalami transformasi yang signifikan. Generasi X, millennial, dan Gen Z mewakili kelompok perempuan yang tumbuh dan berkembang dalam konteks yang berbeda, menciptakan kebiasaan keuangan yang unik di setiap generasi.


Dalam artikel ini, tim Stellar Women membandingkan kebiasaan keuangan antar generasi bersama Kiki Rizki Amalia, Data Analyst dan juga Co-Founder Firstat Indonesia.


Secara umum, Kiki Rizki Amalia berpendapat bahwa perbedaan kebiasaan keuangan antargenerasi banyak dipengaruhi oleh tahap kehidupan yang sedang dialami setiap generasi. Misalnya, Generasi X saat ini tengah berada di usia 40-50an, mungkin banyak dari mereka yang sudah memiliki cucu dan anak yang sudah beranjak dewasa. Sedangkan Millennial saat ini lebih banyak yang disibukkan dengan keluarga kecilnya, juga bertanggung jawab dengan orang tua atau dikenal sebagai sandwich generation. Sedangkan Gen Z yang saat ini baru memasuki dunia kerja hanya bertanggung jawab untuk hidupnya sendiri, namun daya belinnya masih rendah.


Kita akan membahas setiap kebiasaan keuangan generasi dalam hal berbelanja, hiburan, hingga berinvestasi.


GENERASI X (1965-1980)

Generasi X tumbuh di era di mana teknologi belum sebanyak sekarang, dan mereka menyaksikan perubahan-perubahan ekonomi yang signifikan seperti krisis moneter 1997. Karena itu, kebanyakan dari mereka memiliki sikap kemandirian finansial dan kehati-hatian dalam mengelola risiko.


Pensiun menjadi fokus bagi sebagian Generasi X, yang ingin menikmati kebebasan finansial lebih awal. Namun, mengingat ketidakpastian ekonomi yang mereka alami, banyak dari mereka bekerja keras untuk memastikan keamanan finansial di masa pensiun. Terlebih dengan adanya tanggung jawab untuk anak yang sudah beranjak dewasa seperti berkuliah atau menikah, Gen X perlu menyiapkan dana dari jauh-jauh hari agar hal ini tidak mengganggu rencana pensiun.


Dalam hal hiburan, Kiki Rizki berpendapat bahwa Gen X lebih mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan.

“Based on my observation itu kalau millennials mungkin netflix, kalau gen Z lebih ke game dan hangout bareng temen, kalau untuk gen X kebahagiaan mereka ngumpul dengan keluarga, vacation dan me time dengan keluarga.”


Dalam hal bermain media sosial, Kiki Putri menyebutkan bahwa Gen X lebih cenderung menggunakan Facebook dan mengonsumsi snack videos. Dalam berbelanja pun mereka sudah memiliki kepercayaan tersendiri terhadap sebuah brand.


Dalam hal berinvestasi, Gen X memilih instrumen-instrumen yang stabil dan minim risiko seperti emas. Dengan pola pikir “Menabung pangkal kaya”, mereka percaya bahwa kekayaan merupakan hasil dari kerja keras dan perilaku berhati-hati dalam mengelola keuangan.


MILLENNIAL (1981-1996)

Millennial adalah generasi yang tumbuh dengan kemajuan teknologi pesat, terutama internet. IDN Media melalui studinya, Indonesia Millennial Report 2024, menemukan bahwa mayoritas millennial Indonesia menghabiskan pendapatannya untuk kebutuhan hidup sehingga porsi untuk kesehatan, self-development, dan rekreasi menjadi lebih kecil. Hal ini bisa dilihat dari 45% millennials hanya bisa menyisihkan 10% penghasilan untuk asuransi, bahkan 18% mereka tidak mengalokasikan dana untuk asuransi.



Dalam hal berbelanja, Millennial merupakan budget-conscious shoppers. Artinya, mereka akan menilai manfaat jangka panjang dan nilai sebuah barang ketika berbelanja. Mayoritas (51%) dari Millennial menyisihkan Rp500.000 untuk keperluan belanja online setiap bulan. Tiga hal utama yang menjadi pertimbangan Millennial dalam membeli barang adalah harga murah, kualitas dtinggi, dan diskon promosi. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Kiki Rizki:

“Millennials back to quality, gak mau coba-coba brand baru. Kalau sudah percaya dengan sebuah brand, quality over price. Lebih percaya dengan brand. Karena secara buying power itu sudah lebih kuat dibanding dengan Gen Z.”


Dalam hal memilih hiburan, 60% Millennial dari berbagai kelas sosial-ekonomi memilih platform streaming sebagai pilihan utama dalam menonton film. Hal ini mungkin berkaitan dengan peran orang tua yang sedang dijalani mayoritas Millennial. Layanan streaming menawarkan kemudahan untuk menonton film dibandingkan pergi langsung ke bioskop.


Dalam hal berinvestasi, Kiki Rizki berpendapat bahwa Millennial sebenarnya sudah cukup terpapar dengan berbagai jenis investasi. Namun, mereka cenderung memilih instrumen yang lebih stabil,

Millennial , udah mulai melek dan diversifikasi. Mereka juga sudah merasakan asam manis kehidupan jadi memilih investasi yang stabil, seperti reksa dana.”


GEN Z (1997-2012)

Gen Z lahir dan tumbuh dalam era digital yang serba terkoneksi. Mereka memiliki akses cepat terhadap informasi dan teknologi keuangan. Generasi ini cenderung lebih suka menggunakan aplikasi keuangan, berinvestasi dalam bentuk digital, dan mengandalkan platform daring untuk manajemen keuangan mereka.



Menurut Kiki Rizki, media sosial turut membentuk perilaku Gen Z dalam memilih produk terkini dan sesuai dengan daya beli mereka.

“Gen Z itu mahasiswa aku mereka update banget tentang harga yang paling murah dan brand mana yang vira, belinya di mana itu mereka tau. Adanya keranjang kuning memotong marketing funnel karena orang yang lihat iklan itu cari dulu, comparing dulu. Tapi dengan adanya keranjang kuning mereka FOMO dan langsung beli. Apalagi ketika penontonnya gen Z dengan barang yang murah meriah, beda lagi dengan millennial yang pertimbangannya banyak jadi keranjang kuning itu gak terlalu efektif.”


Dalam hal hiburan, Gen Z memilih berbagai hiburan yang sesuai dengan daya beli mereka yang minim saat ini. Layanan streaming menjadi pilihan utama Gen Z dalam hal menonton film. Selain terjangkau, Gen Z dapat menikmati berbagai film yang sedang tren kapan saja dan di mana saja. Berdasarkan IDN Media Indonesia Gen Z Report 2024, sebanyak 43% Gen Z memiliki hobi bermain game online. Namun, kebanyakan dari 43% ini adalah laki-laki.


Dalam hal berinvestasi, terdapat fenomena menarik yang diamati oleh Kiki Rizki.

“Gen Z rajin banget main saham, mereka rajin ngeliatin trading. Mereka masih bisa invest waktu untuk mengamati investasinya. Mereka ingin kaya di usia muda, karena mereka trennya itu financial freedom biar nanti gak capek masa tuanya, uang bekerja untuk mereka.”


Perbedaan kebiasaan keuangan antara Generasi X, millennial, dan Gen Z mencerminkan konteks sosial dan teknologis di mana mereka tumbuh. Generasi X cenderung fokus pada kemandirian finansial dan pengelolaan risiko, millennial mengejar keseimbangan hidup dan investasi yang berkelanjutan, sementara Gen Z cenderung mengadopsi solusi keuangan digital dan memiliki sikap fleksibel terhadap karir dan keuangan mereka. Memahami perbedaan ini dapat membantu masyarakat dan perusahaan menyusun strategi keuangan yang lebih efektif dan sesuai dengan nilai dan preferensi masing-masing generasi.



BACA JUGA:


MUST WATCH VIDEO!

MODAL NON UANG UNTUK MENGEMBANGKAN BISNIS | Stellar Learning Events

 


138 views0 comments

Comments


bottom of page