Pernahkah gak kamu kepikiran seperti ini ?
“Jual produk ini ke siapa ya supaya cepat laris?”
“Kalau aku bikin produk baru yang gak pernah ada sebelumnya, apa ada yang minat beli?"
Nah, kalau kamu pernah kepikiran seperti itu, berarti kamu harus tau apa itu Marketing Segmentation. Baca artikel ini untuk belajar materi Marketing Segmentation yang disampaikan oleh Teresa Wibowo (CEO & Founder Ruparupa.com) di Stellar Power Accelerator powered by L’Oréal Paris
KENAPA MARKETING SEGMENTATION ITU PENTING?
Saat berbisnis, gak mungkin semua orang di dunia ini akan tertarik membeli produkmu, but it's normal!
So, jangan mengeluarkan budget marketing untuk menawarkan produk kepada semua orang. Tapi, cukup tawarilah orang-orang yang berpotensi menjadi customermu.
Lewat marketing segmentation, kamu akan tahu cara menentukan siapa orang yang berpotensi menjadi customermu.
Marketing segmentation akan membantu mengelompokan market berdasarkan kebiasaan dan pola mereka mengonsumsi produk, sehingga kamu tau siapa saja yang berpotensi menjadi customermu.
TIPE MARKETING SEGMENTATION
Untuk mencari potensial customer, ada 4 tipe marketing segmentation yang bisa kamu lakukan. Ini dia tipe-tipenya:
1. Demographic Segmentation (The WHO)
Tipe ini berfokus meriset market berdasarkan: umur, jenis kelamin, pendidikan, profesi, penghasilan, dan agama.
Tipe ini umum digunakan untuk kamu yang berbisnis produk kebutuhan primer sehari-hari atau kebutuhan rumah tangga.
2. Psychographic Segmentation (The WHY)
Tipe ini berfokus meriset market berdasarkan: kepribadian, hobi, selera, gaya hidup, dan tujuan hidup. Tipe ini umum digunakan untuk kamu yang berbisnis produk kebutuhan sekunder dan produk kebutuhan tersier, seperti bisnis produk make up, fashion, bahkan produk-produk jasa seperti langganan streaming film online.
3. Geographic Segmentation (The WHERE)
Tipe ini berfokus meriset market berdasarkan tempat mereka tinggal (negara, kota, kode pos). Umumnya tipe ini digunakan untuk memetakan dimana wilayah yang paling banyak memiliki customer potensial.
Ini akan sangat berguna bagi kamu yang sedang berniat membuat iklan online, membuka toko offline. ataupun kamu yang berbisnis property.
Sehingga kamu tau dimanakah lokasi yang paling banyak ditinggali oleh customer potensial sehingga iklan dan produk yang kamu jual berpotensi untuk dilihat oleh banyak calon customer.
4. Behavioral Segmentation (The HOW)
Tipe ini berfokus meriset market berdasarkan kebiasaan customer dalam membeli barang. Beberapa hal yang bisa dijadikan bahan riset antara lain: spending habits, purchasing habits, buying power, dan interaksi dengan brand.
Tipe ini akan sangat berguna bagi kamu yang sedang menentukan harga produk, ataupun sedang berpikir untuk meluncurkan produk versi baru.
Contoh: Bila melaunching produk baru yang harganya mahal, akan lebih mudah terjual bila dipasarkan saat hari gajian (pay day), karena pada saat itu customer potensial sedang memiliki buying power yang tinggi
CARA MEMBUAT STRATEGI MARKETING SEGEMENTATION
Setelah kamu mengetahui tipe-tipe marketing segmentation, kamu bisa mulai merancang strateginya. Umumnya ada 5 cara yang harus dilakukan dalam strategi marketing segmentation
1. Analisis customer yang sudah ada
Kamu bisa mengelompokan kustomermu berdasarkan aspek-aspek yang digunakan saat melakukan marketing segmentation. Ini adalah materi yang telah kamu pelajari di atas.
Sebagai contoh kamu bisa mengelompokan mereka berdasarkan umur, penghasilan, hobi, tempat tinggal, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhanmu.
2. Bangun Segmen Grup Customer untuk produkmu
Saat menganalisis, buatlah beberapa segmen grup customer. Pastikan kamu menyesuaikan segmen grup tersebut sesuai dengan karakteristik produkmu
Misal: ingin menjual produk dengan dua tema warna, gelap dan cerah.
Nah, kamu bisa mengelompokan segmen grup customer wanita sebagai acuan untuk menjual produk dengan warna cerah, dan segmen grup customer pria sebagai acuan untuk menjual produk berwarna gelap.
3. Buat brand positioning untuk produkmu
Setelah membuat segmen grup customer, lanjut untuk melihat kompetitor dan keunggulan produkmu. Dua aspek ini menjadi dasar pertimbangan untuk brand positioning.
Dari brand positioning tersebut, kamu bisa melihat apakah produkmu sudah mengungguli kompetitor, atau masih perlu inovasi lain agar konsumen lebih memilih produkmu.
4. Temukan Market Segment yang sesuai dengan brandmu
Setelah mengetahui brand positioning, lanjut untuk memilih market segment yang sesuai dengan brandmu. Disini, kamu bisa mengambil target market kompetitor atau mencari target market baru. Tentunya dengan mempertimbangkan plus dan minus-nya yaa
5. Optimalkan
“Marketing is an endless process”. Yup, itu lah kata Jay Conrad Levinson. So, setelah kamu melakukan cara pertama hingga keempat, ulangi lagi langkah-langkah tersebut setiap kali kamu ingin membuat iklan ataupun melaunching produk baru.
Dengan begitu, kamu tidak kehilangan track customer potensialmu, dan juga bisa tetap membuat startegi marketing yang efektif sesuai dengan market segmentmu.
Ingin belajar materi lainnya? Ikuti Stellar Power Accelerator powered by L’Oréal Paris
Kamu bisa belajar SEMUA HAL TENTANG BISNIS.
Mulai dari mengembangkan produk, marketing, keuangan, hingga leadership.
EKSKLUSIF HARGA SPESIAL
RP. 85.000/kelas
Dapatkan harga spesial ini di
KLIK TOMBOL DI BAWAH
Kenalan dengan Lecturer Materi ini yuk!
Teresa Wibowo adalah CEO & Founder Ruparupa.com. Sejak dulu, Ia memiliki minat yang tinggi terhadap marketing dan brand. Tepat 12 tahun lalu, Teresa memulai karirnya dalam bidang tersebut sebagai Customer Relationship Management Specialist di perusahaan retail Kawan Lama. Hingga kini, Teressa menjadi leader yang mendukung tranformasi digital Kawan Lama, sekaligus memipin bisnisnya sendiri, Ruparupa.com
留言