Berapa lama kamu bisa tahan fokus mengerjakan pekerjaan? Sejam? Dua jam? Atau mungkin baru 15 menit kamu udah males? Kalau kamu kesulitan untuk menahan fokus pada saat bekerja. Coba manfaatkan teknik flow zone dan kombinasikan dengan 3 cara lainnya dalam artikel ini.
Ini adalah tips & trick yang dikemukakan oleh Zahid Ibrahim, seorang konten kreator edukasi dan pengembangan diri. Yuk simak tipsnya di bawah ini!
1. ELEMINASI DISTRAKSI
Salah satu alasan kenapa kamu sulit fokus saat bekerja mungkin karena kamu terdistraksi oleh gadget lho..
Singkirkan handphone, gadget, dan hal-hal lainnya yang bisa mengganggu kamukarena saat kamu sedang fokus dan ada hal lain yang lebih menarik hingga membuyarkan fokusmu, maka akan sangat sulit untuk kembali ke zona fokus sebelumnya.
Namun, bila ternyata yang mengganggumu adalah pikiranmu sendiri dan bukan gadget, maka ada dua cara yang bisa membantu
a. Pertama, aturan 3 detik.
Bila saat bekerja kamu mulai berpikir kemana-mana, hitung 1,2,3 kemudian lupakan itu semua. Ulangi ini setiap kali ada pikiran yang mengganggu.
b. Kedua, gunakan distraction sheets
Bila suatu hal yang mengganggu pikiranmu tersebut termasuk penting, maka siapkan distraction sheets (lembar distraksi), kamu tuliskan semua hal tersebut dalam kertas itu sehingga kamu tetap bisa memikirkan hal tersebut setelah bekerja nanti.
2. TETAPKAN TARGET YANG JELAS
Bayangkan bila kamu adalah seorang pelari yang diminta untuk berlari tanpa track dan batas waktu. Pasti kamu akan merasa lelah dengan cepat, karena kamu tidak tahu harus berlari sampai mana dan sampai kapan.
Begitu pula halnya dengan bekerja. Bila kamu sedang mengerjakan suatu pekerjaan tanpa target pengerjaan yang jelas, pasti kamu akan mudah menyerah dan meninggalkan pekerjaan yang sedang kamu kerjakan tersebut.
Maka buatlah target untuk setiap pekerjaan yang kamu kerjakan. Misal, “aku harus menuliskan data customer sebanyak 200 orang sebelum jam makan siang”. Dengan begitu kamu memiliki acuan yang jelas untuk membereskan pekerjaanmu.
3. GUNAKAN TEKNIK FLOW ZONE
Ini dia teknik flow zone yang ditunggu-tunggu! Flow zone atau zona flow adalah keadaan dimana kamu sedang memiliki atensi penuh ketika mengerjakan suatu hal.
Singkatnya, ketika kamu sedang mengerjakan suatu hal sampai lupa makan, lupa waktu, dan lupa hal-hal lain, itu artinya kamu sedang memasuki zona flow.
Nah, pada saat ini lah kamu harus memanfaatkan zona flow dengan baik. Jangan memutus fokus yang terbentuk, karena di zona inilah kamu merasakan fase paling enjoy untuk membereskan suatu pekerjaan.
Konsep flow zone ini dicetuskan oleh seorang penulis dan professor psikologi bernama Mihaly Csikszentmihalyi lho..
Nah, untuk memasuki flow zone, kamu harus mengerjakan pekerjaan yang tingkat kesulitannya 4% di atas skillmu saat ini. Ini bertujuan untuk membuatmu tetap tertantang dan tetap terstimulasi saat mengerjakan pekerjaanmu.
“If you want to trigger flow, the challenge should be 4% greater than the skills”
- Steven Kotler (New York Times-bestselling Author & Founder of Flow Research Collective)
5. BUAT CHARGING STATION
Sadari bahwa motivasi dan semangat yang kita miliki untuk mengerjakan suatu hal itu terbatas. So.. jangan sampai kamu menggunakan seluruh energi dalam satu tancapan gas untuk mengerjakan banyak pekerjaan sekaligus. It could lead you to burn out!
Kalau sudah burn out, akan sulit untuk membangun kembali motivasi dan fokus mu. Jadi, mari buatlah charging station!
Eits, ini bukan tempat charge untuk handphone yaa, melainkan tempatmu untuk me-recharge energi. Charging Station adalah segala macam aktivitas/kegiatan yang bisa membantu mengisi ulang energimu saat mengerjakan pekerjaan.
It’s variative! Kamu bisa membeli cemilan favorite, menonton drama series, atau bekerja di cafe estetik. Selama hal tersebut bisa mendukungmu untuk mengisi ulang energi, maka itu termasuk charging station.
(GG)
Sumber Rujukan:
Biasutti, M. (2011). Encyclopedia of Creativity || Flow and Optimal Experience. pg. 522–528. doi:10.1016/B978-0-12-375038-9.00099-6
Csikszentmihalyi, Mihaly. (1990). Flow: The Psychology of Optimal Experience. Harper Perennial.
Steven Kotler. (2014). Create a Work Environment That Fosters Flow. Dilansir dari
Comments