Setiap womenpreneur memiliki kisah jatuh bangunnya yang unik. Bagaimana tidak? Membangun bisnis sekaligus menyeimbangkan peran sebagai seorang perempuan bukanlah hal yang mudah. Tantangan ini juga pernah dialami oleh Uma Hapsari, Founder Amazara, sebuah brand sepatu lokal di Indonesia. Dalam salah satu episode podcast Monday through Friday, Samira Shihab dan Aliya Amitra berbincang dengan Uma tentang sepak terjang Uma dalam mengembangkan Amazara.
Spirit berbisnis Uma Hapsari ternyata sudah tertanam sejak kecil. Orang tua Uma sudah mengenalkan Uma terhadap dunia bisnis sejak kecil. Hingga akhirna setelah Uma menyelesaikan studinya di xxx pada tahun 2015. Uma melihat potensi dari toko online yang saat itu masih baru di Indonesia. Ia mencoba untuk membuka toko online dengan nama Amazara dan menjual produk-produk dari usaha keluarganya. Sayangnya, percobaan pertama Uma dinilai tidak berhasil. Namun, Uma tidak berhenti sampai situ saja. Uma mencoba mempelajari kegagalannya, lalu sampai pada kesimpulan bahwa ia akan menjual sepatu dengan brand yang ia buat sendiri.
Saat itu momentum sangat mendukung inisiatif bisnis Uma. Mode streetwear yang sedang tren membuat sepatu slip on Amazara laris manis di pasaran. Tetapi kemudian Uma juga mendapatkan banyak komplain dari pelanggannya karena sepatunya dianggap mudah rusak. Lagi-lagi, Uma tidak menyerah dengan tantangan yang ada. Uma menangani komplain pelanggan dengan pelayanan yang baik. Di saat yang bersamaan Uma juga berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya sehingga Amazara kembali mendapat kepercayaan dari customer.
Ketika Perceraian dan Tantangan Bisnis Terjadi Dalam Bersamaan
Tahun 2019 menjadi tahun yang monumental bagi Uma. Pada awal tahun Uma mengamati bahwa bisnis Amazara sedang tidak sehat. Harga pokok penjualan yang cukup tinggi dan inventori yang menggunung nyatanya membawa Amazara ke ujung tanduk. Uma pun membuat strategi untuk kemungkinan gulung tikar bisnisnya. Tidak hanya itu, Uma juga secara blak-blakan menceritakan keadaan Amazara yang saat itu mengkhawatirkan melalui media sosial sehingga nama Amazara cukup menjadi sorotan saat itu.
Pada saat yang sama, Uma juga ternyata sedang dalam proses bercerai dengan mantan suaminya. Seperti yang bisa dibayangkan, proses perceraian Uma tentunya menyita banyak waktu dan mental Uma yang seharusnya difokuskan untuk menyelamatkan Amazara.
“Waktu itu depressed. Depress-nya itu lebih ke.. You become careless aja. You don’t care and you don’t feel anything”, ungkap Uma kepada Samira dan Aliya.
Standing Up and Steady
Di momen inilah Uma mencoba untuk bangkit kembali. Terdapat beberapa pelajaran berharga yang akhirnya ia sadari, salah satunnya tentang menentukan apa yang penting untuk kehidupannya. Ia menyadari bahwa Amazara penting untuk hidupnya. Kemudian Uma memutuskan untuk memperjuangkan Amazara dengan cara menjual barang-barang yang bernilai untuk bisa menyelamatkan Amazara. Hingga akhirnya, pengorbanan Uma berbuah manis. Pada Februari 2020, Amazara hadir dengan pesona baru. Saat ini Amazara terus berkembang dengan produk sepatu yang berkualitasnya
Penasaran dengan kisah lengkap Uma Hapsari? Dengarkan podcast Monday through Friday bersama Uma Hapsari melalui link di bawah ini ya!
Comments