Perjalanan Sakhi Mulani Menemukan Diri Sendiri dan Melebarkan Bisnis Untuk Terus Membantu Orang Lain
Hai Stellars, dalam rangka Hari Kartini, kami telah melakukan wawancara dengan beberapa wanita inspiratif. Hari ini Sakhi Mulani, founders of Metamorfosis dan Morf Wellness akan berbagi cerita bagaimana dia memulai bisnis translation hingga menemukan dirinya sendiri dan beralih ke bisnis di bidang wellness.
Hai Sakhi, can you introduce yourself and your business?
Halo saya Sakhi Mulani. I would introduce myself as an entrepreneur and life coach today, as a well being facilitator and a person that can help to guide you to attain your dream. Agar kamu bisa mencapai mimpi, mengembangkan diri, dan memahami potensi diri dengan berbagai model coaching dan theta healing.
Bagaimana awal mula Sakhi memulai bisnis dalam bidang translation?
Saya belajar di India dan Amerika, di bidang Keuangan. Setelah itu selesai kuliah, sudah kelamaan di luar Indonesia, saya ingin balik ke Jakarta. Saya sempat bekerja beberapa kali tapi tidak cocok sehingga saya selalu mencari hal lain. Kemudian saya bekerja dengan saudara, di bidang distribusi film. Saya belajar banyak tentang industri film di situ.
Sebelum itu di India juga saya sempat bekerja part time untuk penerjemah. Saya memang cukup kuat di bahasa. Jadi saya mengerjakan serial televisi atau film India. Dulu tantangannya tidak ada komputer, sehingga saya harus nonton 5 episode sekaligus, kemudian tulis tangan semuanya, baru ke warnet untuk ketik semuanya dan kirimkan ke klien.
Sejak itu memang saya membuat profil sebagai translator. Kemudian ketika saya di Jakarta, klien sebelumnya di India kontak lagi. Dia kasih tau saya kalau ada proyek besar yang membutuhkan 10 orang untuk mulai translation bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Saya coba tanya saudara-saudara yang masih kuliah, apakah mereka mau part time menerjemah. Menerjemahkan serial atau film itu cukup mudah karena percakapan sehari-hari.
Jadi saya mulai dengan skrip. Saya mengajarkan tim saya, karena ada limit kata, menggunakan sheet excel dan aturan lainnya. Awalnya hanya beberapa skrip, kemudian bertambah dan menjadi pekerjaan rutin dari beberapa klien. Itu semua saya yang manage, dari mulai deal with client, menerima skrip, mengatur deadline tim, deadline mengirim ke klien, dan begitulah bisnisnya dimulai.
Bagaimana Sakhi mengembangkan bisnis translation?
Saat itu saya merasa bahagia. Karena saya juga bisa mengembangkan diri saya sendiri. Namun saya menyadari bahwa saya butuh lebih banyak bantuan. Jadi saya belajar apalagi yang bisa dilakukan di bidang translation. Ada sworn translation, sertifikat untuk keperluan kedutaan, dan di situ aku belajar lagi kebutuhan setiap terjemahan itu berbeda-beda.
Pelan-pelan saya mulai membangun brand untuk diri saya, pasang brand diri di profil translation website. Saya apply banyak ke klien-klien untuk pekerjaan translation. Itu lumayan berpengaruh karena saya mendapat banyak proyek di situ. Dari situlah saya membangun database.
Sebelumnya saya double job, pekerjaan kantor dan translation. Kemudian saya mulai untuk fokus di bisnis translation. Dari situ bisnisnya mulai saya kembangkan. Saya membuat terjemahan untuk website, marketing material di berbagai bahasa, dan lainnya. Karena saya mau bekerja dengan banyak freelancer dari berbagai negara dimanapun mereka. Dari projek sebelumnya saya banyak belajar bahwa saya bisa bekerja dimanapun dengan siapapun tanpa limitasi untuk berkembang.
Fokus saya adalah mencari native translator. Yang artinya ada di setiap negaranya masing-masing. Jadi saya sering menerima resume translator dari berbagai negara. Saya mulai bikin database di setiap bahasa; Arab, Spanyol, Itali, Jerman, dan lainnya. Satu hal yang selalu saya lakukan adalah; saya tidak pernah menolak klien. Setiap kali klien meminta sesuatu saya akan mencoba melakukan yang terbaik. Jadi misal ada klien meminta arabic translation, saya sanggupi, namun saya akan cari siapa translatornya. Ketika klien meminta sesuatu, saya berusaha memenuhi kebutuhannya apapun yang terjadi. Saya rasa itulah yang membuat bisnis ini berkembang terus, karena saya juga terus belajar dengan hal baru.
Apakah Sakhi menemui kendala dalam membangun tim dan mengelola klien dari berbagai negara?
Karena saya bekerja dengan native translator, jadi penerjemah bahasa Arab dari Saudi Arabia atau Mesir, penerjemah bahasa Italia berada di Italia. Jadi perbedaan waktu setiap negara adalah tantangan terbesar.
Ini cukup aneh karena kliennya juga di berbagai negara dan saya belum pernah ketemu. Jadi awalnya untuk membangun kepercayaan, dari mereka ke saya maupun sebaliknya itu cukup effort. Mereka intinya perlu timing dan deadlines. Maka saya akan kasih daily report dalam bahasa Inggris, dan dalam 1 jam mereka harus kembalikan dalam 5 bahasa.
Awalnya kelabakan, namun saya rasa memang saya bagus dalam hal membangun sistem. Saya membuat organisasinya cukup bagus. Sehingga semua flownya bisa di track dan saya awasi secara menyeluruh maupun detail. Saya membuat sebuah sistem sendiri untuk proses memilih translator. Mengatur apa yang diberikan kepada klien dengan setiap tim translator.
Apa yang menginspirasi Sakhi untuk mencoba bisnis di bidang lain, yaitu wellness dan menjadi life coach?
Ketika saya hamil, melahirkan, saya lebih fokus ke anak dan keluarga. Saya tiba-tiba merasa kehilangan identitas. Selain ibunya anak-anak, istri dari suami, siapa sebenarnya diri saya. Mungkin ini juga dampak dari baby blues. Tapi hal itu membawa saya ke self discovery.
Karena itu saya mencoba hal lain, dan saya dikenalkan dengan essential oils. Awalnya itu berguna untuk menjaga daya tahan tubuh anak dan mencegah alergi. Tapi ternyata dengan saya beralih ke essential oils ini, saya juga mendapatkan komunitas dan teman-teman yang memiliki motivasi. Di situlah saya belajar banyak tentang herbs, essential oils, tanaman, dan kesehatan. Memang saya sangat menyukai riset dan belajar. Saya ikut banyak kelas yang mengedukasi, kemudian saya share kembali materinya. Dari situ saya bisa membangun komunitas saya sendiri dan menjadi leader. Saya sebenarnya cukup kaget dan takut. Karena menjadi leader itu artinya saya harus mengajari mereka, dan membawa mereka ke level selanjutnya.
The funny things is sebelumnya saya merasa kehilangan identitas, tapi kemudian saya mendapatkan identitas baru sebagai leader.
Dari belajar tentang essential oils itu saya banyak kenal tentang emosi. Itu yang mengenalkan saya tentang energi dan tanaman. Kemudian awalnya saya mau support teman dengan mengikuti kelas Theta Healing. Namun setelah saya mengikuti kelas basic, malah saya jadi kecanduan. Saya ikut lagi kelas tema-tema hingga kelas advance. Itu journey Theta Healing saya. Ternyata Theta Healing itu adalah proses kombinasi meditasi dan energy healing. Itu proses psikoterapi dan membawa orang ke theta brain wave agar bisa menjernihkan pikiran yang membatasi diri kamu.
Karena saya sudah belajar banyak dari basic hingga advance, saya sudah bisa menjadi practitioner. My passion is to serve and to help. Aku mulai coba ke teman-teman, ke saudara, dan ke diri sendiri. Dari situ aku mulai merubah pandangan tentang kehidupan. Itulah transformasiku dari kehilangan jati diri, menjadi seseorang yang bisa membantu dan merubah hidup orang lain.
Dalam menjalani bisnis, pasti banyak kendala yang dihadapi. Apa yang membuat Sakhi terus berjuang menjalani bisnis ini?
Saya tetap melakukan sharing apa yang saya alami, manfaat apa yang saya dapatkan. Di situlah Tuhan memberikan jalannya ya. Tiba-tiba ada yang menghubungi saya, punya masalah alergi. Kemudian saya kasih saran secara nutrisi, oils, dan menyeimbangkannya dengan olahraga. Kemudian saya dapat pesan terima kasih bahwa dia terbantu dengan saran saya.
Itu selalu memberikan saya tanda dan dorongan untuk tidak berhenti. Karena saya sudah memiliki ilmunya, saya tidak bisa berhenti. Makanya wellness center ini juga sebuah sign untuk saya. Karena saya sebenarnya tidak percaya diri. Tapi saya selalu mendapatkan tanda bahwa saya mampu untuk melakukan ini semua.
Dari mana Sakhi mengenal Stellar Women dan bagaimana pengalaman mengikuti kelasnya?
Awalnya Stellar Women muncul di instagram saya, saya liat ada beberapa women entrepreneur, dan dia menawarkan 5-week program Stellar Power Accelerator untuk mengajak pemilik bisnis. Itu membuat saya tertarik. Karena saya new business owner, dan saya juga butuh kesempatan networking. Saya percaya terhadap kolaborasi dan bekerja bersama orang lain. Saya melihat ini sebagai kesempatan untuk bertemu orang yang searah, dan untuk belajar lagi. Karena saya rasa masih butuh belajar lagi dari sisi marketing, dan ini bisnis offline pertama saya.
Di sini saya mendapatkan pencerahan untuk kembali ke tujuan awal saya membangun bisnis Morf Wellness dan Metamorfosis. Yaitu saya mau membuat sebuah space yang aman dan nyaman buat siapapun untuk mengekspresikan diri mereka sendiri. Karena itu hal yang tidak bisa saya lakukan dahulu kala. Saya merasa harus menjadi orang lain, setiap waktu.
Stellar Women membantu saya memberikan pencerahan karena di awal kelas, saya mengetahui bahwa saya tidak melakukan riset, planning, dan lainnya. Sehingga setelah kelas selesai saya mulai melakukan hal tersebut. Stellar Women membantu saya memberikan pencerahan, networking, saya bertemu dengan banyak women entrepreneur di banyak bidang.
Persiapkan dirimu menjadi Kartini modern! Beli paket belajar spesial di hari Kartini sekarang!
NOTES FOR STELLARS!
Ingin mencari teman sesama wanita karir atau entrepreneur wanita? Ayo gabung menjadi member Stellar Women GRATIS!
Kamu akan menemukan teman baru sesama wanita karir dan entrepreneur wanita untuk saling berkoneksi, berkolaborasi dalam bisnis, bertukar informasi, saling berkeluh kesah, dan menyemangati satu sama lain.
Daftar membership Stellar Women GRATIS dan dapat BANYAK BENEFIT!
Klik tombol di bawah untuk cek seluruh benefitnya!
Stellar Women adalah komunitas perempuan yang mendukung para wanita agar menjadi perempuan berdaya untuk mencapai tujuan hidupnya. Stellar Women berkomitmen untuk mendukung perempuan dalam bidang bisnis dan skill professional. Kami menyediakan kelas online, webinar, mentorship, kelas bisnis, dan juga forum.
Kini, Stellar Women telah menjadi komunitas bisnis khusus wanita yang menjadi tempat bagi mereka untuk berdiskusi, berbagi informasi, dan berjejaring dengan 10.000+ perempuan lainnya di seluruh Indonesia. Gabung sekarang bersama kami!
Comments