top of page

Perjalanan Ida Swasti Membangun Nipplets dan Melawan Tabu di Indonesia

Writer's picture: stellarwstellarw

Beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun yang lalu, mungkin terasa aneh ketika kita melihat perempuan membicarakan isu yang menyangkut kepentingan mereka secara vokal. Bahkan, perbincangan tentang tubuh perempuan terasa canggung.


Tidak bisa dipungkiri bahwa hal-hal tersebut adalah hal yang sering kali dipandang tabu bagi banyak orang. Beruntungnya, saat ini, makin banyak orang yang terbuka dengan perbincangan berbau hal-hal yang tabu.


Berbicara tentang ketabuan dan tubuh perempuan, ada sosok perempuan inspiratif yang percaya bahwa perempuan harus berani untuk melawan tabu dan menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri, yaitu Ida Swasti.



Bagi kamu yang pernah mendengar atau bahkan pernah membeli produk Nipplets, pasti kamu sudah tidak asing dengan sosok Ida Swasti.


Ida Swasti adalah Founder dan CEO dari Nipplets, sebuah brand yang menjual lingerie untuk perempuan di Indonesia. Perempuan berusia 27 tahun ini memulai bisnisnya pada tahun 2016 ketika merasakan sendiri sulitnya untuk menemukan lingerie dengan harga terjangkau dan nyaman di Indonesia.


Menariknya, Ida tidak sekadar membangun bisnis lingerie, tetapi dirinya bersama Nipplets juga aktif menyuarakan tentang body positivity dan kepercayaan diri. Nipplets tumbuh menjadi sebuah tempat aman bagi perempuan Indonesia untuk menerima tubuhnya sendiri.


Tak ayal, Ida pun menjadi role model bagi banyak perempuan di Indonesia, thanks to her braveness to have a voice!


Perjalanan Ida untuk sampai di titik ini bersama dengan Nipplets juga tidak mudah, Stellars. Ketika awal-awal memulai Nipplets, banyak pihak yang mengkritik Ida karena menjual barang yang pada saat itu belum lumrah di Indonesia.


Namun, hal ini gak membuat Ida menyerah begitu saja. Ia tetap berpegang teguh pada apa yang dirinya percayai dan memilih untuk mengabaikan komentar-komentar negatif yang diterimanya.


Seiring dengan berjalannya waktu, pemikiran banyak orang makin terbuka. Lingerie tidak lagi dipandang sebagai suatu barang yang “aneh” atau “negatif” untuk dijual, tetapi menjadi sebuah cara bagi perempuan untuk mencintai dirinya sendiri, serta merasa seksi dan nyaman dengan tubuhnya sendiri.


Perjalanan Ida Swasti dalam membangun bisnis sambil melawan tabu di Indonesia bisa menjadi inspirasi kita semua ya, Stellars? Jangan mudah menyerah, jangan takut untuk mengambil risiko, serta jangan ragu untuk menjadi trendsetter!


-----------------------------------------


Cerita ini bisa kamu dengarkan juga dalam MTF Podcast

Season 2 Episode 4 - INDONESIAN WOMEN VS TABOOS (feat. Ida Swasti)


KLIK TOMBOL PLAY DI BAWAH UNTUK DENGARKAN!


Dengarkan juga episode yang lain yuk!



NOTES FOR STELLARS!


Ingin mencari teman sesama wanita karir atau entrepreneur wanita? Ayo gabung menjadi member Stellar Women GRATIS!


Kamu akan menemukan teman baru sesama wanita karir dan entrepreneur wanita untuk saling berkoneksi, berkolaborasi dalam bisnis, bertukar informasi, saling berkeluh kesah, dan menyemangati satu sama lain.


Daftar membership Stellar Women GRATIS dan dapat BANYAK BENEFIT!


Klik tombol di bawah untuk cek seluruh benefitnya!



BACA JUGA:


MUST WATCH VIDEO!



Melawan Tabu dan Menjadi Versi Terbaik Dirimu bersama Ida Swasti | Stellar Women #MTFPodcast

 

Ingin lihat konten lain dari Stellar Women yang gak kalah menarik?

KLIK TOMBOL DI BAWAH INI YAA!



Tentang Stellar Women:


Stellar Women adalah komunitas perempuan yang mendukung para wanita agar menjadi perempuan berdaya untuk mencapai tujuan hidupnya. Stellar Women berkomitmen untuk mendukung perempuan dalam bidang bisnis dan skill professional. Kami menyediakan kelas online, webinar, mentorship, kelas bisnis, dan juga forum.

Kini, Stellar Women telah menjadi komunitas bisnis khusus wanita yang menjadi tempat bagi mereka untuk berdiskusi, berbagi informasi, dan berjejaring dengan 10.000+ perempuan lainnya di seluruh Indonesia. Gabung sekarang bersama kami!

632 views0 comments

Recent Posts

See All

Kommentare


bottom of page