Bila kamu saat ini berada di kisaran usia 25-40, pasti kamu sudah terpikir untuk membeli beberapa rumah, atau bahkan sedang berusaha untuk membeli rumah pertamamu.
Membeli rumah adalah keputusan besar, dan mungkin juga menjadi pembelian terbesar yang pernah kamu lakukan dalam hidupmu. So, pastikan kamu membeli rumah secara cerdas. | Pas banget! Dalam artikel ini kamu akan tau kapan waktu yang tepat membeli rumah dan berapa biaya yang harus kamu siapkan untuk membeli membeli rumah sesuai dengan keadaan finansialmu. Scroll ke bawah untuk baca yaa..
CARA 1: BELI RUMAH DI WAKTU YANG TEPAT
Kalau kamu berencana membeli rumah dengan KPR (kredit), pertimbangkanlah umurmu, masa pensiun, dan rentang waktu kredit.
Contoh, kebanyakan KPR berada di rentang jangka waktu 10-15 tahun. Sedangkan usia pensiun berada di kisaran usia 55 tahun sama 65 tahun. Berarti, rentang usia yang aman bagimu untuk mencicil KPR ialah sebagai berikut:
Jangan pernah mengambil cicilan KPR yang durasinya melebihi batas usia pensiunmu, jika kamu tidak memiliki penghasilan tetap lain selain dari gaji. Selain itu, banyak bank yang membatasi nasabah untuk mengambil KPR maksimal di usia 55 tahun pada masa akhir kredit.
Untuk itu, pertimbangkanlah matang-matang untuk mengambil KPR sedini mungkin, sebelum melewati batas usia pensiunmu.
CARA 2: PAHAMI STEP BY STEP MEMBELI RUMAH
Harga rumah memang cenderung naik setiap tahun, tapi tidak semua rumah mengalami peningkatan harga yang sama. Bisa jadi rumah yang kamu beli di lokasi A, harganya naik 20% lebih tinggi dibandingkan rumah yang kamu beli di lokasi B.
So, selain lokasi, apalagi yang harus kamu perhatikan? inilah step by step perlu kamu pahami sebelum membeli rumah:
1. Tentukan spesifikasi rumah
Umumnya rumah terdiri dari tipe 36,45,70, dan 120. Beberapa rumah yang berada di posisi hook biasanya memiliki harga yang lebih tinggi. Sedangkan rumah yang berada di posisi tusuk sate cenderung memiliki harga yang lebih rendah.
Selain itu, rumah dengan desain yang sangat personal kemungkinan besar akan sulit untuk dijual kembali dibanding rumah yang desainnya umum sesuai pasar.
Untuk itu pastikan rumah yang kamu pilih memiliki spesifikasi yang baik. Semakin baik spesifikasinya, maka akan semakin banyak pembeli yang berminat. Sehingga kamu tidak akan kesulitan untuk menjual kembali rumah tersebut suatu saat nanti.
2. Reputasi Developer
Tidak sedikit orang yang gagal memiliki rumah karena kesalahan developer. Jadi, pastikan developer rumah yang kami pilih merupakan developer terpercaya yang pengerjaan bisa selesai tepat waktu.
Untuk menghindari kerugian projek macet, cari tahu apakah developer tersebut memberikan dana kompensasi atas keterlambatan projek atau tidak.
3. Tentukan Lokasi dan Fasilitas
Pada saat hujan, coba kunjungi lokasi rumah yang akan kamu beli. Ini untuk memastikan kamu bisa melihat apakah drainase di sekitar rumah tersebut bagus atau berisiko banjir.
Perhatikan juga apakah infrastruktur warga di lingkungan rumahmu lengkap atau tidak, seperti RT, RW, dan penjaga keamanan. Ini untuk menjaga kenyamananmu bila nanti bermukim di lingkungan tersebut.
4. Cek legalitas
Status kepemilikan adalah hal yang penting. Jjangan sampai kamu membeli rumah yang statusnya masih sengketa atau memiliki pajak yang mati dan dokumen yang tidak lengkap.
Untuk mengecek legalitas, kamu bisa mencoba mengajukan rumah tersebut untuk cicilan KPR. Karena rumah yang lolos KPR, umumnya memiliki legalitas yang terjamin.
Kamu juga bisa mencoba mengecek legalitas menggunakan ajuan KPR, meskipun kamu berniat membeli rumah tersebut secara cash lho!
CARA 3: MENGHITUNG BIAYA BELI RUMAH SESUAI KEADAAN FINANSIAL
Untuk kamu yang ingin membeli rumah dengan KPR, berikut cara menghitung biaya yang kamu perlukan untuk membeli rumah, sesuai dengan keadaan finansialmu:
1. Pastikan rumah yang kamu beli memiliki harga tidak lebih dari 5x penghasilan tahunanmu.
Contoh:
Penghasilan tahunanmu sebesar120 Juta Rupiah (Rp. 10.000.000/bulan), maka batas max. harga rumah yang boleh dibeli ialah 600 Juta Rupiah.
2. Siapkan uang DP 30%-50% dari harga rumah yang ingin kamu beli
Contoh: Harga rumah Rp. 600 Juta, maka siapkan uang DP 180-300 Juta.
3. Siapkan uang untuk biaya-biaya administrasi rumah minimal 10% dari harga.
Contoh: harga rumah Rp. 600 Juta, maka siapkan uang administrasi 60 Juta.
4. Pastikan cicilan KPR tidak melebihi dari 35% biaya bulananmu. Jika tidak, kamu akan kesulitan mengatur keuangan untuk kebutuhan lainnya.
Notes For Stellars!
Ingat! mencicil rumah adalah bentuk komitmen yang besar dan dilakukan untuk jangka bertahun-tahun. So, jangan sampai kamu salah mengambil keputusan. Untuk menghitung cicilan KPR, kamu juga bisa menggunakan kalkultor simulasi perhitungan KPR seperti salah satunya disini https://www.rumah.com/kpr/kalkulators/simulasi-kredit-rumah.
Kenalan dengan Lecturer Materi ini yuk!
Stefani Adi adalah financial planner yang tersertifikasi, sekaligus Co-Founder & COO Expendana serta Co-founder dari Avadream. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun bergerak dibidang keuangan, properti, retail, dan tech-start up. Saat ini, ia juga menjadi mentor di Stellar Women dan aktif memberikan edukasi bagi para mentee dan member stellar mengenai Personal Finance dan Investment.
Kamu bisa join membership Stellar Women untuk bertemu dan belajar dengan Stefani Adi!
(GG)
Comentários