Stellars, pernahkah kamu merasa tidak ‘betah’ dengan pekerjaan kamu dan mencoba melamar ke perusahaan lain sebanyak-banyaknya agar segera keluar dari kondisi tersebut?
Jika kamu pernah melakukannya, berarti kamu pernah melakukan rage applying.
Apa itu Rage Applying?
Rage applying merupakan istilah modern yang merujuk ke perilaku seseorang melamar kerja secara serampangan hanya karena merasa tidak senang dengan kondisi pekerjaannya saat ini.
Istilah rage applying ini pertama kali populer di TikTok ketika seorang profesional muda mengaku mendapatkan kenaikan gaji yang fantastis karena merasa jengah dengan pekerjaannya dan memutuskan untuk melamar kerja ke perusahaan lain. Video tersebut sempat viral dan dalam beberapa minggu setelahnya, pengguna TikTok lain juga menceritakan pengalaman rage applying yang sama.
Apa yang Mungkin Kita Dapatkan dari Melakukan Rage Applying?
Kita semua pasti pernah mengalami bad day dalam bekerja. Entah karena sikap atasan yang menurut kita menyebalkan, gagal mendapatkan promosi, atau pencapaian kerja yang tidak diapresiasi.
Beberapa dari kamu yang mengalami hal ini mungkin langsung memiliki keinginan untuk segera ‘kabur’ ke perusahaan lain dengan rage applying. Namun ternyata, rage applying ini memiliki dampak positif dan negatif terhadap karir yang perlu kamu pertimbangkan.
Seperti yang dialami pengguna TikTok di atas, orang-orang yang melakukan rage applying mungkin akan berakhir dengan perusahaan yang memiliki kondisi kerja lebih baik dan menawarkan gaji yang lebih tinggi. Untuk beberapa orang, lebih baik mengeluarkan usaha untuk mengenali lingkungan dan peran baru daripada berusaha bertahan di kantor yang membuat mereka tidak nyaman.
Selain itu, proses melamar kerja ke beberapa perusahaan akan memberikan kita gambaran terkait nilai dari skills yang kita miliki di tengah pasar tenaga kerja. Hal ini dapat menjadi acuan kita untuk merencanakan perkembangan karir secara mandiri daripada mengikuti jalur pengembangan karir yang dibuat oleh perusahaan.
Rage applying juga memiliki dampak negatif yang perlu dipertimbangkan secara baik-baik. Beberapa ahli menganggap rage applying sebagai reaksi yang semena-mena karena alih-alih melamar kerja karena kesadaran untuk mengembangkan karir, orang yang rage-applying melamar dengan niat keluar dari perusahaannya secepat mungkin. Karena tidak dilakukan secara tidak sadar, bisa saja seseorang terjebak dalam pekerjaan baru yang tidak cocok dengan dirinya.
Keputusan untuk mendapatkan pekerjaan baru semestinya harus dipikirkan baik-baik, bukan karena keinginan atau emosi negatif yang sesaat.
Terlebih dengan penyerapan tenaga kerja yang saat ini di Indonesia semakin kecil, kemungkinan penolakan akan lebih besar dan menerima penolakan berkali-kali akan memudarkan kepercayaan diri kita dalam berkarir.
Apa yang Sebaiknya Dilakukan Daripada Rage Applying?
Jika kamu terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan di tempat kerja, pertimbangkanlah untuk melakukan hal-hal di bawah ini selain rage applying.
1. Berbicara dengan atasan/HR
Jika kamu memiliki isu dengan rekan kerja atau lingkungan yang membuat kamu tidak nyaman, cobalah untuk berbicara dengan HR atau orang yang kamu percaya dapat mendorong perubahan lebih baik di tempat kerjamu saat ini. Seringkali, rasa frustasi kita tidak akan diketahui begitu saja oleh orang lain. Kita perlu membicarakannya secara terbuka dan asertif dengan HR atau atasan kita.
2. Sadari apa yang menjadi prioritas kamu dalam berkarir
Jika kamu telah mempertimbangkan secara baik-baik dan memutuskan untuk mencari pekerjaan baru, tentukanlah hal yang menjadi prioritas kamu dalam mencari pekerjaan baru. Beberapa orang mungkin mencari perusahaan yang dapat menawarkan benefit lebih, lingkungan kerja yang sehat, atau jam kerja yang fleksibel. Apapun yang sesuai dengan kondisimu saat ini. Memahami prioritas dalam karir dapat membantu kamu menemukan pekerjaan yang tepat.
3. Ketika melakukan rage applying, biasanya seseorang melamar ke banyak posisi tanpa menyesuaikan CVnya dengan lingkup pekerjaan yang dilamar. Tidak heran jika rage applying ini efektivitasnya rendah. Jika kamu ingin mengambil langkah selanjutnya dalam karir, dedikasikan waktu dan pemikiran untuk membuat lamaran yang efektif. Sesuaikan deskripsi pekerjaan di CV dengan pekerjaan yang dilamar dan tulislah cover letter yang menarik untuk perekrut. Fokus kepada kualitas daripada kuantitas lamaran.
4. Berjejaring
Banyak sekali kesempatan pekerjaan yang tidak dipublikasikan ke umum. Kamu bisa mendapatkannya dari jejaring yang kamu miliki saat ini. Cobalah untuk merawat relasi profesional yang kamu miliki saat ini, siapa tau kamu bertemu dengan kesempatan karir yang sesuai dengan aspirasi karirmu saat ini.
Itu dia beberapa hal yang dapat dilakukan selain rage applying. Sah-sah saja jika ingin berpindah tempat kerja, namun lakukanlah dengan sadar agar kamu dapat bertemu dengan pekerjaan dan perusahaan yang tepat.
BACA JUGA:
Baru Mulai Berbisnis? Perhatikan Hal ini untuk Pilih Nama yang Tepat untuk Bisnismu!
Langkah yang Harus Dilakukan Untuk Menghadapi Konflik di Tempat Kerja
The Real MVP: Strategi Fenty Beauty Meraup Keuntungan Besar lewat Penampilan Super Bowl Rihanna
Sudah Bekerja tapi Masih Bingung dengan Career Path? Yuk, Cari Tahu Disini!
Kommentare