top of page
Writer's picturestellarw

5 Masalah Finansial Yang Harus Dibicarakan Sebelum Menikah

Updated: Dec 3, 2021

Hidup bersama pasangan yang kita cintai pastilah menyenangkan. Menghabiskan banyak waktu bersama pasangan dan berkomitmen membangun keluarga mungkin sudah terpikirkan oleh beberapa dari teman Stellars saat ini. Namun, sebelum beranjak ke jenjang yang lebih jauh, apakah Stellars sudah membicarakan mengenai finansial bersama pasangan?


Faktanya 28,2% perceraian yang terjadi di Indonesia pada tahun 2018 disebabkan oleh masalah ekonomi. Masalah ekonomi menempati posisi diurutan kedua sebagai alasan pasangan di Indonesia melakukan perceraian. Fakta ini diambil dari data Dirjen Peradilan Agama Mahkamah Agung, dilansir dari lokadata.id.


Maka dari itu, pastikan Stellars tidak lupa membicarakan masalah finansial dengan pasangan sebelum memutuskan untuk menikah. Ini dia lima hal mengenai financial yang perlu Stellar diskusikan bersama pasangan!





Debt (Utang)

Sebelum menikah, pastikan kamu saling terbuka bersama pasangan mengenai kewajiban utang dimiliki. Hal ini untuk mengetahui berapa persen dari budget keuangan kalian yang tersisa setelah digunakan untuk membayar kewajiban utang-utang tersebut. Selain itu, diskusi mengenai utang juga menjadi batasan jelas untuk menghindari masalah dikemudian hari terkait siapa yang harus membayar utang tersebut. Terlebih bila kamu atau pasanganmu memiliki utang tersebut saat masih melajang sebelum menikah.

Tulislah secara detail nominal dari setiap utang yang kalian miliki masing-masing, kemudian jumlahkan seluruhnya untuk mengetahui total utang yang dimiliki. Lalu bandingkan rasio utang tersebut dengan jumlah pendapatanmu dan pasanganmu. Pastikan pasak tidak lebih besar dari tiang ya!


Creating a Budget (Membuat Perencanaan Alokasi Keuangan)

Ketika memutuskan untuk menikah, kamu dan pasanganmu akan memiliki banyak kebutuhan bersama yang harus dipenuhi. Mungkin saja kebutuhan tersebut tidak pernah kamu pikirkan pada saat melajang.

Untuk itu, buatlah perencanaan budget keuangan setiap bulan yang nantinya akan digunakan ketika sudah menikah. Kamu dan pasanganmu bisa menentukan dari sekarang kebutuhan apa saja yang perlu dimasukan dalam perencanaan budget bulanan tersebut. Bagi kebutuhan berdasarkan kategori. Pastikan setiap kategori kebutuhan yang dimasukan merupakan hasil diskusi bersama. Bila kedepannya kamu atau pasanganmu ingin menambah kategori kebutuhan lain, diskusikanlah terlebih dahulu.


Spending Habits (Kebiasaan Berbelanja)

Tidak dipungkiri bahwa dalam suatu hubungan terkadang ada satu pihak yang lebih boros, atau ada pula satu pihak yang lebih sering menabung. Sebelum menikah, penting untuk mengetahui kebiasaan pasanganmu dalam menghabiskan uang.

Ketahui secara pasti apakah kamu dan pasanganmu masuk dalam kategori natural spender atau natural saver? Dengan mengetahui kebiasaan ini, masing-masing dari kalian bisa mengingatkan satu sama lain dalam mengatur keuangan. Tidak masalah bila kamu dan pasanganmu masuk dalam kategori natural spender. Tetap usahakan untuk berbelanja sesuai dengan monthly budget yang telah kalian buat sebelumnya, dan yang terpenting saling mengingatkan satu sama lain ketika timbul rasa impulsif membeli barang yang tidak perlu.


Credit Availability (Ketersediaan Kredit)

Tidak semua pasangan yang memutuskan untuk menikah sudah memiliki rumah ataupun kendaraan. Jangan hawatir, kebutuhan tersebut bisa dicapai bersamaan ketika kamu dan pasangan sudah menikah nanti. Salah satunya dengan mengajukan kredit. Penting bagi kamu dan pasanganmu untuk saling mengetahui ketersediaan limit credit masing-masing. Mulai dari kartu kredit hingga akun fintech lending yang dimiliki. Tuliskan limit dari masing-masing kartu kredit dan fintech lending yang dimiliki, kemudian jumlahkan seluruh limit tersebut. Ini untuk mengetahui berapa besar kemungkinan pinjaman yang bisa kalian dapatkan ketika sudah menikah nanti.


Financial Goals (Target Finansial)

Saat memutuskan menikah, tanggungan akan semakin banyak terlebih bila memutuskan untuk memiliki anak. Untuk itu, buatlah target finansial secara rinci mengenai apa saja yang harus dicapai dalam beberapa waktu kedepan. Buatlah target finansial dengan jangka waktu bulanan, tahunan, per-tiga tahun, dan per-5 tahun. Dengan adanya target ini, kamu dan pasanganmu bisa memastikan berapa budget yang diperlukan untuk mencapai target tersebut, serta mengatur expense menjadi lebih efisien. Target yang bisa dibuat diantaranya membeli property, pendidikan anak, dana investment, membeli kendaraan, hingga budgeting untuk liburan.


Kasih sayang dan pengertian menjadi faktor penting dalam membangun hubungan setelah menikah. Namun, kita juga perlu bersikap bijak dalam mengatur keuangan, mengingat pernikahan adalah hubungan jangka panjang. Jangan sampai hubungan pernikahan yang telah dibina lama menjadi renggang karena masalah finansial ya Stellars!


(GG)

55 views0 comments

Comentarios


bottom of page